Reformasi TKDN Dorong Optimisme Industri Manufaktur Indonesia

Veritas. Jakarta, 2 Oktober 2025 – Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan bahwa reformasi kebijakan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) telah memberikan dorongan signifikan bagi pelaku industri domestik. Kebijakan ini tidak hanya meningkatkan kepercayaan diri pengusaha untuk memperluas produksi, tetapi juga membuka peluang untuk menjangkau basis konsumen yang lebih luas di pasar nasional.

Dalam pernyataannya di Jakarta, Kamis (2/10), Agus menyampaikan bahwa sektor manufaktur Indonesia masih menunjukkan performa positif pada akhir triwulan III-2025. Meskipun laju pertumbuhan sedikit melambat, laporan S&P Global mencatat bahwa Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur Indonesia pada September 2025 berada di angka 50,4. Angka ini menandakan bahwa aktivitas industri tetap berada dalam zona ekspansi, meski lebih moderat dibandingkan bulan Agustus yang mencapai 51,5 poin.

“PMI Manufaktur Indonesia yang bertahan di zona ekspansif selama dua bulan berturut-turut mencerminkan kekuatan permintaan domestik sebagai motor utama pertumbuhan. Permintaan ekspor juga masih cukup baik, meskipun menghadapi tekanan dari perlambatan ekonomi global,” ujar Agus.

Data S&P Global menunjukkan bahwa permintaan baru terus meningkat selama dua bulan terakhir, didorong oleh konsumsi domestik yang kuat. Kondisi ini menjadi momentum strategis bagi pelaku industri untuk memanfaatkan potensi pasar dalam negeri yang besar. “Reformasi TKDN telah membuka peluang lebih besar untuk penyerapan produk lokal. Ini memungkinkan industri untuk meningkatkan produksi dan memperluas pangsa pasar domestik,” tambahnya.

Survei PMI juga mengungkapkan bahwa pelaku industri terus meningkatkan pembelian input dan stok inventaris sebagai langkah antisipasi terhadap potensi kenaikan produksi di masa mendatang. “Langkah ini mencerminkan optimisme pelaku industri terhadap prospek pertumbuhan ke depan,” kata Agus.

Baca juga :

Sinyal positif lainnya terlihat dari tingkat ketenagakerjaan di sektor manufaktur, yang mencapai level tertinggi dalam empat bulan terakhir. Kepercayaan bisnis juga meningkat ke posisi tertinggi sejak Mei 2025, seiring dengan ekspektasi bahwa permintaan akan terus membaik. “Peningkatan penyerapan tenaga kerja adalah indikator penting. Ini menunjukkan bahwa pelaku industri sedang mempersiapkan diri untuk menghadapi permintaan yang lebih tinggi, sekaligus memperkuat kontribusi sektor ini terhadap penciptaan lapangan kerja,” jelas Agus.

Kementerian Perindustrian juga menyambut baik keputusan pemerintah untuk tidak menaikkan cukai rokok pada 2026, sebagaimana disampaikan oleh Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa. Kebijakan ini dipandang sebagai insentif bagi Industri Hasil Tembakau (IHT), yang memiliki kontribusi besar terhadap penerimaan negara, penyerapan tenaga kerja, dan devisa ekspor. “Keputusan ini diharapkan dapat menjaga keberlanjutan usaha IHT sekaligus mendukung stabilitas ekonomi nasional dengan meningkatkan permintaan,” ungkap Agus.

Untuk menjaga kinerja sektor manufaktur, Kementerian Perindustrian berkomitmen untuk memperkuat koordinasi lintas kementerian dan lembaga guna menstabilkan harga bahan baku dan meningkatkan efisiensi rantai pasok. Langkah ini dianggap krusial untuk menjaga daya saing industri sekaligus melindungi konsumen domestik.

Selain itu, strategi hilirisasi, pengendalian impor bahan baku, dan diversifikasi pasar ekspor akan terus didorong untuk mengantisipasi tekanan dari penurunan permintaan global. “Kami optimistis bahwa sektor manufaktur Indonesia akan terus tumbuh. Dengan kebijakan yang tepat, kepercayaan pelaku usaha, dan penguatan pasar domestik, industri kita mampu menjadi tulang punggung perekonomian nasional,” tegas Agus.

Menariknya, PMI Manufaktur Indonesia pada September 2025 berhasil melampaui sejumlah negara, seperti Jepang (48,5), Prancis (48,1), Jerman (48,5), Inggris (46,2), Taiwan (46,8), Malaysia (49,8), dan Filipina (49,9). Capaian ini memperkuat posisi Indonesia sebagai salah satu pusat manufaktur yang kompetitif di kawasan.

Pewarta : Vie

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *