Mutu Konstruksi Dipertanyakan, Proyek Betonisasi di Sragen Dikeluhkan Retak Sebelum Selesai!

BAGIKAN :

Veritas,Sragen — Proyek pelebaran jalan di ruas Tenggak–Sembukan, Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Sragen, kembali menuai pertanyaan publik. Pekerjaan yang menggunakan anggaran negara mencapai Rp 1,165 miliar itu baru selesai sekitar 50 persen, namun beberapa bagian pengecoran sudah terlihat retak.

Kondisi tersebut memantik kritik keras dari Aktivis  yang menilai kualitas pekerjaan jauh dari standar dan mengarah pada dugaan pengerjaan asal-asalan.

Menurut papan proyek, pekerjaan ini merupakan program penyelenggaraan jalan kabupaten/kota dengan sumber dana DAU Perubahan 2025. Proyek ini mencakup pelebaran jalan sepanjang 2,14 kilometer dengan lebar 2 meter, serta dikerjakan oleh PT Bhina Karya Estetika.

Namun hasil pemantau Aktivis menemukan kejanggalan.

Beberapa titik pengecoran sudah retak meski belum genap digunakan, pemasangan bagesting dinilai tidak rapi, dan material pasir yang digunakan diduga belum melalui uji laboratorium sebagaimana standar teknis konstruksi pemerintah.

> “Baru setengah dikerjakan saja sudah retak seperti ini. Kalau kualitas beton benar, material sesuai, dan pengawasan jalan, tidak mungkin muncul kerusakan secepat ini. Dengan anggaran miliaran, kok hasilnya seperti proyek murahan?” kritik Bambang,Aktivis.

Aktivis menilai dugaan penyimpangan bukan hanya pada pelaksanaan teknis, tetapi juga lemahnya pengawasan dari instansi terkait.

Bambang menyebut, jika kondisi seperti ini dibiarkan, bukan hanya uang negara yang terbuang sia-sia, tetapi risiko kerusakan dini akan membebani anggaran perbaikan di tahun berikutnya.

Hingga berita ini diterbitkan, Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sragen maupun pihak kontraktor belum memberikan tanggapan resmi.

Aktivis menegaskan akan terus mengawal proyek ini dan tidak menutup kemungkinan melaporkan temuan tersebut ke aparat penegak hukum jika dugaan penyimpangan semakin menguat.
Kamis,27 November 2025

Pewarta : Fandin Putra